Senin, 28 Maret 2011

Analisis Pendapatan Nasional untuk Perekonomian tertutup Sederhana dan pertumbuhan Ekonomi

Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor

Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor adalah Produk Nasional Neto dikurangi pajak tak langsung ditambah subsidi . Jumlah inilah yang diterima faktor produksi yang dimiliki penduduk suatu negara . Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor merupakan penjumlahan dari lima hal , yaitu
a. Upah atau gaji yang diterima buruh atau karyawan
b. Pendapatan dari seseorang yang melakukan bisnis individu (bukan perusahaan)
c. Keuntungan perusahaan
d. Pendapatan bunga selisih dari perusahaan
e. Pendapatan sewa

Model anlalisis dengan variabel investasi dan tabungan

Model Analisis dengan variabel investasi tabungan adalah pengeluaran yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak lagi , atau dengan kata lain merupakan pengeluaran yang ditambahkan kepada komponen-komponen barang modal .

Tujuan dari pelaksanaan model analisis dengan variabel investasi tabungan ini adalah mencari keuntungan di kemudian hari melalui pengoperasiaan mesin dan pabrik .

Analisis keuangan pemerintah biasanya mencakup 4 aspek sebagai berikut, yaitu :

1. Operasi keuangan pemerintah dalam hubungan dengan defisit / surplus anggaran dan sumber-sumber pembiayaannya;
2. Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) pemerintah;
3. Dampak rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar;
4. Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap aliran devisa masuk bersih.

Terdapat sumber data untuk memperkirakan Investasi dan Tabungan Nasional, yaitu :

* data Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku menurut penggunaan [lihat tabel III dan III.1]
* Neraca Arus Dana yang digunakan oleh tim gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan.

Dalam menganalisis pertumbuhan Produk Domestik Bruto terlihat adanya kecenderungan untuk lebih menggunakan data Produk Domestik Bruto menurut penggunaan. Kalau kita menganggap bahwa perkiraan Investasi dan Tabungan Nasional Bruto yang dihasilkan oleh Tim Gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan lebih mendekati kebenaran, maka seyogyanya data statistik Produk Domestik Bruto menurut penggunaan yang dipublikasikan oleh B.P.S. perlu diperbaiki.

Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflsi dan pengangguran

Salah Satu masalah jangka pendek dalam ekonomi yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran.

Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus.

Ada tiga jenis inflasi yaitu:

1) inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)

2) inflasi desakan biaya (cost-push inflation)

3) inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).

Tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekonomiannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun.

Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjut tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi.

Didasarkan pada fakta itulah A.W. Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. Dari hasil pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi dengan tingkat pengangguran, dalam arti jika inflasi tinggi, maka pengangguran akan rendah. Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.

Kurva Philip

Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya.

Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran yang tinggi. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).

Untuk menggambarkan kurva Phillips di Indonesia digunakan data tingkat inflasi tahunan dan tingkat pengangguran yang ada. Data digunakan adalah data dari tahun 1980 hingga tahun 2005. Berdasarkan hasil pengamatan dengan data yang ada, maka kurva Phillips untuk Indonesia terlihat seperti gambar berikut :



Kurva Phillips untuk Indonesia
A.W. Phillips menggambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agre-gat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka, pengangguran berkurang.

Menggunakan pendekatan A.W.Phillips dengan menghubungkan antara pengangguran dengan tingkat inflasi untuk kasus Indonesia kurang tepat. Hal ini didasarkan pada hasil analisis tingkat pengangguran dan inflasi di Indonesia dari tahun 1980 hingga 2005, ternyata secara statistik maupun grafis tidak ada pengaruh yang signifikan antara inflasi dengan tingkat pengangguran.

Sumber :

http://www.endz4shared.co.cc/2010/05/pengertian-pendapatan-nasional.html

http://keketonly.blogspot.com/2010/05/tugas-teori-organisasi-umum-2-bab-10-14.html

Senin, 14 Maret 2011

CONTOH SOAL PENDAPATAN NASIONAL

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang membuka perekonomiannya untuk melakukan perdagangannya dengan pihak luar negeri. Sebagai konsekuensinya pada tahun 2008, perekonomian Indonesia terpengaruh akibat melonjaknya harga komoditas internasional dan krisis ekonomi global. Hal ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional. Berikut ini adalah beberapa variable ekonomi:
Konsumsi rumah tangga (C) = Rp. 895,5 triliun + 0,5 (Yd)
Investasi bruto (I) = Rp. 1372 triliun
Pengeluaran pemerintah (G) = Rp. 416 triliun
Ekspor (X) = Rp. 1476 triliun
Impor (M) = Rp. 426 triliun + 0,2(Y)
Bantuan Langsung Tunai/ Public Transfer Payment (Tr) = 14 triliun
Pajak (Tx) = 50 triliun + 0,1(Y)
a. Hitung Perasamaan AE, pendapatan nasional, konsumsi Indonesia pada tahun 2008.
b. Jika pemerintah melakukan punurunan tingkat pajak menjadi Tx = 40 triliun + 0,1(Y), hitung kembali berapa pendapatan nasional Indonesia.
c. Buatlah grafiknya yang memperlihatkan perubahannya.

JAWABAN
a. Persamaan AE
AE = Y
AE = C + I + G + X – M
AE = 895,5 + 0,5(Yd) + 1372 + 416 + 1476 – (426 + 0,2Y)
AE = 895,5 + 0,5 [Y + 14 – (50 + 0,1Y)] + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE = 895,5 + 0,5 (Y + 14 – 50 – 0,1Y) + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE = 895,5 + 0,5 (0,9Y– 36) + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE = 895,5 + 0,45Y – 18 + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE = 3715,5 + 0,25Y → persamaan AE

Pendapatan Nasional
Y = AE
Y = 3715,5 + 0,25Y
(1-0,25)Y = 3715,5
Y = 3715,5/0,75
Y = Rp. 4954 triliun

Konsumsi
C = 895,5 + 0,5(Yd)
C = 895,5 + 0,5 [Y + 14 – (50 + 0,1Y)]
C = 895,5 + 0,5 (0,9Y– 36)
C = 895,5 + 0,45Y – 18
C = 877,5 + 0,45Y
C = 877,5 + 0,45(4954)
C = 3106,8 triliun

b. Persamaan AE’
AE’ = Y’
AE’ = C’ + I + G + X – M
AE’ = 895,5 + 0,5(Yd) + 1372 + 416 + 1476 – (426 + 0,2Y)
AE’ = 895,5 + 0,5 [Y + 14 – (40 + 0,1Y)] + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE’ = 895,5 + 0,5 (Y + 14 – 40 – 0,1Y) + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE’ = 895,5 + 0,5 (0,9Y– 26) + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE’ = 895,5 + 0,45Y – 13 + 1372 + 416 + 1476 – 426 – 0,2Y
AE’ = 3720,5 + 0,25Y’ → persamaan AE’

Pendapatan Nasional
Y’ = AE
Y’ = 3720,5 + 0,45Y
(1-0,25)Y’ = 3720,5
Y’ = 3720,5/0,75
Y’ = Rp. 4960,6667 triliun

Konsumsi
C’ = 895,5 + 0,5(Yd)
C’ = 895,5 + 0,5 [Y + 14 – (50 + 0,1Y)]
C’ = 895,5 + 0,5 (0,9Y– 36)
C’ = 895,5 + 0,45Y – 13
C’ = 882,5 + 0,45Y
C’ = 882,5 + 0,45(4960,6667)
C’ = 3114,8 triliun

PENENTUAN TINGKAT PENDAPATAN NASIONAL

Sampai saat ini kita baru membicarakan pendapatan nasional dari segi perhitungannya, tetapi belum mempelajari apa yang menentukan tingginya pendapatan nasional itu sebelum kita mempelajari penentuan tingkat pendapatan nasional. Pengertian pendapatan nasional perlu kita sederhanakan terlebih dahulu, yaitu kita menganggab bahwa penyusutan, pajak tidak langsung, pembayaran transfer oleh perusahaan dan subsidi dari pemerintah. Semuanya tidak ada atau sama dengan nol ini berarti Produk Nasional Bruto (PNB) sama dengan Produk Nasional Neto (PNN) dan sama dengan Pendapatan Nasional (PN). Telah kita ketahui bahwa Produk Nasional Bruto di pakai untuk keperluan rumah tangga (C), investasi sektor perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor neto ke luar negeri (y-m) atau kita dapat menyatakannya sebagai y = C + I + G + (y – m), dimana y adalah PNB. Dari sisi lain produk nasional bruto dipakai untuk keperluan konsumsi (C), di tabung (S), pembayaran pajak (T) dan pembayaran transefer (T) atau dapat ditulis sebagai y = C + S + Tx + Tr .

Konsumsi dan Pendapatan Nasional
Kita lukiskan sumbu hari santai untuk menunjukkan tingkat pendapatan nasional (y) dan sumbu Vertikal menunjukkan tingkat konsumsi (C). Garis 450 yang berasal dari titik asal (O) merupakan garis pertolongan yang menunjukan bahwa pada setiap titik tingkat pendapatan nasional selalu sama dengan tingkat konsumsi.

Bentuk dari fungsi konsumsi adalah c = a + by, yang berarti konsumsi merupakan fungsi dari tingkat pendapatn nasional dan terdapat hubungan positif antara tingkat konsumsi dan tingkat pendapatan nasional.
Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan adalah nilai pendapatn nasional keseimbangan. Selanjutnya besarnya tingkat konsumsi dapat dicari dengan mamasukkan nilai pendapatan nasional tersebut ke dalam fungsi konsumsi.
Pendapatan nasional itu setelah dikurangi dengan konsumsi (C), sisanya disimpan dalam bentuk tabungan (S), berarti bahwa tabungan juga tergantung pada besarnya tingkat pendapatan nasional. Dengan kata lain tabungan merupakan fungsi dari pendapatan nasional. Fungsi tabungan itu dapat diturunkan sebagai berikut :
y = c + s (3.1)
c = a + by (3.2)
Kemudian persamaan (3.1) dapat kita tuliskan dengan memasukkan persamaan (3.2) sebagai berikut :
y = a + by + s, dan
s = y – a – by atau
s = -a + (1 – b)y (3.3)

Persamaan (3.3) adalah fungsi tabungan dengan -a sebagai inter cepenya adan (1 – b) sebagai lerengnya yang kita sebut pula sebagai hasrat menabung. Bila kita ketahui sebuah fungsi konsumsi c = 100 + 0,75y, maka kita akan dapat menghitung besarnya tingkat konsumsi dan pendapatan nasional dalam keseimbangan (national income equilibrium) sebagai berikut.
y = c, nilai c kita subsidikan sehingga
y = 100 + 0,75y
0,75y = 100
y = 400
Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan adalah nilai pendapatan nasional keseimbangan besarnya tingkat konsumsi dapat dicari dengan masukan nilai pendapatan nasional tersebut kedalam fungsi konsumsi.
c = 100 + 0,75 (400)
= 400
Tingkat pendapatan nasional keseimbungan dengan fungsi konsumsi yang sama c = 100 + 0,75y, sebelum ada investasi tingkat keseimbangan pendapat nasional kita yo = co = 400, kemudian dengan adanya investasi lo = 10, tingkat pendapatan nasional yang baru akan meningkat kita mulai dengan identitas kesamaan berikut.
y1 = c + 1
y1 = 100 + 0,75y + 10
0,75 y1 = 110
y1 = 440
Investasi meningkatkan pendapatan nasional keseimbangan. Secara umum keadaan keseimbangan dengan adanya konsumsi dan investasi yaitu keseimbangan pendapatan nasional naik dari yo ke y1. Perubahan dalam pemintaan agregrat tidak hanya terjadi karena perubahan investasi, tetapi juga di mungkinkan sebagai akibat perubahan tingkat konsumsi.

Ke seimbangan pendapatan nasional dapat kita ketahui dengan menggunakan pendekatan tabungan dan investasi, yaitu melalui pengertian bahwa keseimbangan pendapatan nasional itu tercapai bila tingkat tabungan sama besarnya dengan tingkat investasi. Tabungan itu merupakan kebocoran dalam aliran pendapatan nasional sedangkan investasi merupakan injeksi dalam aliran pendapatan nasional. Apabila kebocoran sama dengan injeksi,maka pendapatan nasional akan seimbang. Hal ii dapat kita turunkan sebagai berikut.
y = c = 1 dan
y = c + s maka
s = 1
Proses pengandaan bersifat simetris, artinya naik dan turun sama sifatnya. Dapat kita simpulkan bahwa analisis pengandaan itu memiliki 3 (tiga) kegunaan utama, yaitu :
1. Suatu perubahan dalam pengeluaran satuan pelaksanaan ekonomi mempunyai dampak yang lebih besar di dalam perekonomian di banding dengan pengeluaran yang mula-mula.
2. Kita akan mengetahui efektif atau tidaknya tindakan yang di tempuh, entah itu kebijakan moneter atau kebijakan fiscal.
3. dengan memandingkan angka pengganda yang di peroleh dari berbagai modal kita dapat memandingkan pula implikasi dari masing-masing model yang bersangkutan.
Keseimbangan pendapatan nasional dan investasi terpacu akan perubahan modal dimana investasi bersifat pengganda investasi maupun angka pengganda konsumsi berubah menjadi lebih kecil, yaitu sebesar.



K =

Dengan fungsi konsumsi yang sama c = 100 + 0,75y, besarnya investasi l = 50, dan besarnya pengeluaran pemerintah G = 20, maka tingkat keseimbangan nasional dapat di cari yaitu :
y = c + 1 + G
= 100 + 0,75y + 50 + 20
0,75y = 170
y = 680
Jadi dalam keadaan keseimbangan kita mengetahui bahwa jumlah injeksi (l + G) hraus sama dengan jumlah kebocoran (S) ternyata dari contoh diatas kita menemukan bahwa injeksi l + G = 50 + 20 sama dengan jumlah kebocoran S = 70.
Apabila pemerintah menarik pajak maka pendapatan nasional cendeung menurun dan kita pun dapat menentukan angka pengganda pajak. Angka pengganda pajak (Ktx) diturunkan dengan cara yang sama seperti dalam mencari angka pengganda G, dimana ;



Ktx =


Pajak dan Tingkat Keseimbangan Pendapatan
a. Pajak Lump-Sum
Pajak di sini di asumsikan bersifat eksogen dan fungsi pajak Tx = Txo, sehingga pajak seperti ini disebut pajak Lump-Sum. Pajak akan menpengaruhi konsumsi sekarang tergantung pada pendapatan sesudah pajak atau disposable income (yd = y – Tx).
Keseimbangan tercapai bila penawaran agregat sama dengan permintaan agregaf yaitu C + l + G = C + S + Tx atau l + G = S + Tx yang berarti injeksi sama dengan kebocoran. Bila di amsukkan yd akan turun dan konsumsi akan ikut turun pula dan karena konsumsi merupakan konponen dari permintaan agregat maka permintaan agregat juga akan turun. Akibatnya fungsi konsumsi dan permintaan agregat bergeser ke bawah dan tingkat keseimbangan pendapatan turun. Jadi dari analisis di atas terlihat bahwa kenaikan pajak mengakibatkan penurunan dalam tingkat keseimbangan pendapatan nasional.

Contoh :
Tx = 20
C = 10 + 0,75yd
L = 50
G = 20
Dimana :
Tx : Pajak Lump-Sum
C : Konsumsi
yd : Pendapatan yang siap di belanjakan
G : Pengeluaran pemerintah
Tingkat keseimbangan pendapatan adalah :
y = C + l + G
= 100 + 0,75 (y – 20) + 50 + 20
= 100 + 0,75 – 15 + 50 + 20
0,75y = 155
y = 620

b. Pajak Proporsional
Fungsi pajak dapat dinyatakan sebagai Tx = t . y, di manta merupakan proporsi pajak yang dinyatakan dalam persentase. Dalam hal ini fisien pengganda permintaan agregat (C, l, G) akan menjadi :




Dengan prosedur yang sama dalam mencari angka pengganda kita peroleh :



K1 = (a + l + G)




c. APBN : Surplus Seimbang dan Defisit
Apabila APBN itu surplus berarti penerimaaan (pajak) lebih besar dari belanja Negara dan akibatnya perekonomian akan berkembang lebih lambah, karena koefisien pengganda pajak akan mengakibatkan kontraksi perekonomian dan koesien pengganda belanja pemerintah akan bersifat ekspansif, namun meningkatnya pengahasilan nasional akan banyak terhambat oleh penurunan pendapatan nasional.
Jadi pendapatan nasional justru akan menurun sebesar 10 satuan dengan danya anggaran belanja surplus akan mengurangi pendapatan nasional, tergantung pada besarnya Surplus APBN tersebut. Anggaran belanja seimbang yaitu penerimaan Negara sama dengan pengeluaran atau belanja Negara, maka akibatnya perekonomian hanya akan berkembang.
Saat ini kita telah melihatkan tiga sector utama dalam analisis pendapatan nasional yaitu sector rumah tangga, sector perusahaan dan sector pemerintah. Pda bagian ini kita masukkan sector luar negeri. Oleh karena itu ekspor bersifat eksogen seperti halnya bersifat endagen dan dapat di nyatakan sebagai, m = mo my, dimana :
m : Impor
mo : Impor minimal
m : Marginal propensity to impor (hasrat mengimpor)
y : Pendapatan nasional
Lebih tepat lagi impor tidak hanya pengaruhi oleh pendapatan nasional Negara yang bersangkutan tetapi juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya kurs valuta asing atau kursdevisa dan harga barang-barang sejenis didalam negeri. Jadi secara umum dapat dinyatakan bahwa :
m = m (y, E, P) dimana :
E = kur devisa
P : tingkat harga barang sejenis
m dan y seperti diatas, masing-masing menunjukkan impor dan pendapatan nasional.

Pendapatan Nasional

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665.alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional

Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.

Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement).

Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung.

Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment).

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.
Penghitungan

Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

Pendekatan pendapatan, pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran.

umus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin

Contoh soal :

PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?

jawab :

g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.

Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional

tugas

1. sebut kan dan jelaskan jenis pasar?

Jenis-Jenis Pasar

Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya. Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini:

* Pasar Nyata.

Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.

* Pasar Abstrak.

Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.

Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.

* Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.

* Pasar Modern

Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.

Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:

* Pasar Lokal
* Pasar Daerah
* Pasar Nasional dan
* Pasar Internasional

2. jelaskan fungsi kepemimpinan dan organisasi?

Setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam hidupnya, karena pengaruh pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda. Namun setiap manusia akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk mencapai tujuan itu manusia harus melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.

Oleh karena manusia secara kodrat terbatas kemampuannya maka untuk mencapai tujuannya, manusia memerlukan bantuan dari manusia lainnya. Untuk itu manusia harus bekerja dalam mencapai tujuannya atau berorganisasi.


Dalam organisasi diperlukan manajemen yaitu sushi untuk mengatur, mengkoordinasikan semua tugas yang dilakukan oleh orang-orang dan mengarahkannya kepada tujuan yang hendak dicapai. Supaya unsur-unsur manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang diinginkan, maka manajemen harus ada yang mengatur yaitu seorang pemimpin dengan wewenang kepemimpinannya melalui intruksi dan persuasi.

KEPEMIMPINAN

1.Definisi kepemimpinan :

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan dalam mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan-tujuan.

2.Tujuan Kepemimpinan

Tujuan kepemimpinan dalam suatu organisasi adalah menciptakan organisasi (tata kerja bidang) yang dinamis, terkendali guna mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

3. Fungsi Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan hal yang paling vital, oleh sebab itu seorang pimpinan harus mengetahui fungsi kepemimpinan. Adapun fungsi kepemimpinan yaitu:

a. mengkoordinasikan para anggotanya.

b. membuat keputusan dan membuat kebijakan.

c. mengadakan hubungan kerja/komunikasi dengan baik dan benar ke dalam maupun ke luar.

d. penghubung antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain.

e. sebagai konseptor, penggerak. pengarah, pengatur dan pengawas.

f. pembinaan kerja.

4. Unsur-unsur kepemimpinan

a. Adanya pemimpin

Unsur pertama dari kepemimpinan adalah adanya pemimpin; yakni seseorang yang mendorong dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang lain. Sehingga tercipta hubungan kerja yang serasi dan menguntungkan untuk melakukan berbagai aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Adanya pengikut

Adanya pengikut; yakni seseorang atau sekelompok orang yang mendapat dorongan atau pengaruh sehingga bersedia dan dapat melakukan berbagai aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Adanya sifat dan ataupun perilaku tertentu

Adanya sifat ataupun perilaku tertentu yang dimiliki oleh pemimpin yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong dan ataupun mempengaruhi seseorang atau se kelompok orang.

4. Adanya situasi dan kondisi tertentu

Adanya situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan terlaksananya kepemimpinan. Situasi dan kondisi yang dimaksud dibedakan atas dua macam: pertama, situasi dan kondisi yang terdapat didalam organisasi; kedua, situasi dan kondisi yang terdapat di luar organisasi yakni lingkungan secara keseluruhan.

5. Syarat-syarat Kepemimpinan

Konsepsi mengenai kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu:

a. Kekuasaan

Kekuasaan adalah kekuataan, otoritas, dan legalitas yang memberikan kewenangan kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakan bawahan agar berbuat sesuatu.

b. Kewibawaan

Kewibawaan adalah kelebihan, keunggulan/superioritas, keutamaan, sehingga ia mampu mengatur orang lain; dan orang lain akan patuh pada ke-pemimpin-annya, kemudian bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.

c. Kemampuan

Kemampuan adalah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan, keterampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihi atau lebih unggul dari kemampuan angota biasa.

6. Gaya Kepemimpinan.

Kepemimpinan dipengaruhi oleh sifat dan prilaku yang dimiliki oleh pemimpin. Karena sifat dan prilaku seseorang tidak akan persis sama, maka gaya kepemimpinan yang diperlihatkan oleh seorang pemimpin dapat berbeda antara satu pemimpin yang satu dengan yang lainnya. Dari berbagai gaya kepimpinan, dapatlah disederhanakan atas empat macam:

1. Gaya Kepemimpinan Diktator

Pada gaya kepemimpinan ini upaya mencapai tujuan dilakukan dengan menimbulkan ketakutan serta ancaman hukuman, bawahan hanya dianggap sebagai pelaksana dan pekerja saja.

2. Gaya Kepemimpinan Autokratis

Gaya kepemimpinan ini segala keputusan berada di tangan pemimpin. Pendapat atau kritik dari segala keputusan berada ditangan pemimpin.

3. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Pada gaya ini ditemukan peran serta bawahan dalam pengambilan keputusanyang dilakukan secara musyawarah. Hubungan dengan bawahan dibangun dan dipelihara dengan baik.

4. Gaya Kepemimpinan Santai

Pada gaya ini hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan kepada bawahan. Setiap angota organisasi dapat melakukan kegiatan masing-masing sesuai dengan kehendak.

7. Tipe Kepemimpinan

1. Tipe deserter

Sifatnya: bermoral rendah, tidak memiliki rasaketerlibatan, tanpa pengabdian, tanpa loyalitas,dan ketaatan, sukar diramalkan.

2. Tipe birokrat

Sifatnya:korektif, patuh pada peraturan dan norma-norma, manusia organisasi, tepat, akurat/ cermat, keras, berdisiplan.

3. Tipe missionary

Sifatnya: terbuka penolong, lembut hati, ramah-tamah, alim, religius.

4. Tipe developer

Sifatnya; kreatif, dinamis, inovatif, memberikan/melimpahkan wewenang dengan baik, menaruh kepercayaan pada bawahan.

5. Tipe otokrat

Sifatnya: keras, diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala, sombong, bandel.

6. Benevolent autocrat

Sifatnya: lancar, tertib, ahli dalam mengorganisir, besar rasa keterlibatan diri.

7. Tipe compromiser

Sifatnya: plintat-plintut, selalu mengikuti angin, tanpa pendirian, tidak mempunyasi keputusan, berpandangan pendek, tak punya kepribadian kuat.

8. Tipe eksekutif

Sifatnya: bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik, berpandangan jauh, tekun.


Sumber www.ciamisinfo.com

Pengertian dan Fungsi Organisasi

Fungsi pengorganisasian berkaitan erat dengan fungsi perencanaan, karena pengoganisasianpun harus direncanakan. Pengertian pengoganisasian dan organisasi berbeda.

Pengoganisasian adalah funsi manajemen dan merupakan suatuproses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang statis.pengoganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepad setiap karyawan, penetapan departemen-departemen serta penentuan habungan-hubungan.

Organizing berasal dari organize yang berarti menciftakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubunganya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhanya. Organisasi diartikan menggambarkan pola-pola, skema bagan yang menunjukkan garis-garis perintah, kedudukan karyawan, hubungan-hubungan yang ada, dan lain sebagainya.

Organisasi hanya merupakan alat dan wadah tempat manajer melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dan Ada beberapa Pengertian Pengorganisasian dan Organisasi menurut:

Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan

Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan,dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada aktivitas ini, menyediakan alat-alat yantg diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relative didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.

George R. Terry

Organizing is the establishing of effective behavioral relationship among persons so that they may work together efficiently and gain personal satisfaction in doing selected tasks under given environmental conditions for the purpose of achieving some goal or objective.

Koontz O’ Donnel

The organization function of the manager involves the determination and enumeration of activities required to achieve the objective of the enterprise, the grouping of these activities, the assignment of such group of activation to a department headed by a manager and the delegation of authority carry them out.

Louis A. Allen

We can define Organization as the process of indeftifying and the grouping the work to be performed, defining and delegating responsibility and authority, and establishing relationships for the purpose of enabling people to work most effectively together in accomplishing objectives.

Drs. M. Manullang

Organisasi dalam arti dinamis (pengorganisasian) adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenag dan penetapan hubungan-hubungan antara unsure-unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama-sama seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan.secara singkat organisasi adalah suatu perbuatan diferensiasi tugas-tugas.

Drs. Soekarno K.

Organisasi sebagai fungsi manajemen (organisasi dalam pengertian dinamis) adalah organisasi yang memberikan kemungkinan bagi manajemen dapat bergerak dalam batas-batas tertentu.

Drs. H. Malayu S.P. Hasibun

Organisasi adalah suatu system perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu.organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.

James D. Mooney

Organization is form of every human assication for the attainment of common purpose.

Chester I. Barnard

As a system of consciously coordinated activity or forces of two or more person.

Stephen P. Robbins

Organizational behavior is a field of study that investigates the impact that individuals, groups and structure have on behavior within organizations for the purpose of applying such knowledge forward improving organizations effectiveness.

Keith Davis

Organizational behavior is the study and affliction of knowledge how people act within organizations.

Fred Luthans

Is summary, then organizational behavior is directly uncared with the understanding, prediction, and control of human behavior is organizational.

3. jelaskan tingkatan manajemen dalam suatu organisasi?

Tingkatan manajemen dan manajer.

Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:

1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya.

2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.

3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.

Berikut adalah skema manajemen berdasarkan tingkatanya:


Dilihart dari kegiatan yang dilakukan :
- Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi (produksi,
pemasaran, keuangan, personalia, dll
- Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.



Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer mempunyai ungsi utama atau keahlian yang berbeda yaitu:
1. Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengaerjakan dan
menghasilkan sesuatu yang teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan
kemunikasi.
2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill) yaitu keahlian yang terkait dengan hal penetapan
tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan.


Keterampilan Manajer
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
1. Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan
seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain.
3. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
4. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu
bidang tertentu.

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.

3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

4. apa yang di maksud dengan :

a. organisasi : Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah unt tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.[1] Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).[1]

b.Kepemimpinan : Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.[1] Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi.[2] Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.[2]

c. Manager : Yang dimaksud dengan manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan teknologi (technology).