Selasa, 18 Mei 2010

penderitaan sheila marcia

Sheila Marcia Joseph
adalah bintang model dan akting Indonesia kelahiran Malang, 3 September 1989. Bintang yang sempat menjalin asmara dengan aktor Roger Danuartha itu juga terlibat dalam acara komedi EXTRAVANGANZA ABG dan SKETSA ABG yang diputar di Trans TV.

Sheila mengawali debutnya sebagai bintang, lewat ajang Gadis Sampul 2004. Menyusul kemudian membintangi film layar lebar EKSKUL (2006) bersama DJ Ramon (Ramon Y Tungka) dan Metha Yunatria.

Film arahan sutradara Nayato Fio Nuala itu kemudian dinobatkan sebagai film terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2006, meski kemudian dianulir kemenangannya, setelah diketahui ada bagian karya yang dinilai menyontek.

Sheila juga turut membintangi film horor, HANTU JERUK PURUT (2006), disusul film remaja TENTANG CINTA (2007), FILM HOROR (2007), serta KERETA HANTU MANGGARAI (2008)

Selain film, mantan pacar Ricky Harun ini juga membintangi sejumlah sinetron, antara lain LOVE bersama Irwansyah, termasuk sinetron sebelumnya BUNGA-BUNGA CINTA, MENCARI CINTA dan MAKIN SAYANG.

Tanggal 7 Agustus 2008, Sheila tertangkap bersama 4 orang di apartemen Golden Sky Pluit lantai 7 kamar 8 pada Kamis, 7 Agustus 2008 jam 7 malam. Sheila dan teman-temannya ditangkap atas tuduhan pemakaian sabu-sabu.

Vonis atas Sheila akhirnya dijatuhkan pada 15 Desember 2008 di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Hakim memutuskan bahwa mantan kekasih Jupiter Fourtissimo ini divonis selama 1 tahun penjara, dipotong masa tahanan, dan diwajibkan membayar denda Rp5 Juta.

Setelah hampir 7 bulan mendekam di penjara, Sheila dibebaskan pada 6 Maret 2009.

Selepas keluar dari tahanan, tak perlu menunggu waktu lama, Sheila kembali ke dunia entertainment. Ia menjadi presenter di acara musik INBOX setiap pagi di salah satu televisi swasta.

Hubungan kasih yang dijalin Sheila dengan Jos (panggilan akrab Jupiter) tak berlangsung lama. Pada awal Mei 2009, hubungan yang dijalin Sheila saat ia masih di dalam penjara harus kandas.

Tak hanya berakting dan menjadi presenter, dunia musik pun menjadi salah satu mimpi Sheila di dunia hiburan. Pada pertengahan Juli 2009, ia merintis single recycle Damai Bersamamu di bawah bendera PT Inul Star milik artis Inul Daratista.

Pada Agustus 2009, muncul kabar bahwa Sheila bakal segera mengakhiri masa lajangnya dengan menikah dengan kekasihnya Delano Ezar, seorang atlet basket asal Bali. Hal ini diperkuat dengan munculnya foto-foto pre wedding keduanya di Bali.

Belum sempat terwujud mimpi Sheila ini, malah berhembus kabar mengejutkan. Pernikahan Sheila dan Delano dikabarkan gagal. Dan Sheila dikabarkan telah mengandung jabang bayi di rahimnya.

Bagai sudah jatuh, masih tertimpa tangga. Itulah yang kini dialami oleh Sheila. Pada 7 September 2009, ia kembali ditangkap oleh pihak Kejaksaan Tinggi akibat kasus narkoba yang pernah menjeratnya. Sheila harus menjalani sisa hukuman sekitar lima bulan di penjara. Ia ditempatkan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Kegigihan Sheila untuk mempertahankan bayinya meski tanpa seorang suami, membuatnya dianugerahi penghargaan oleh sebuah rumah sakit. Ia dijadikan ikon Antiaborsi oleh RS Harapan Bunda.

Kesabaran Sheila menjalani sisa hukumannya berbuah manis. Selasa, 9 Februari 2010, dengan kandungannya yang sudah semakin besar, Sheila menghirup udara kebebasannya. Impiannya untuk melahirkan buah hati pertamanya di luar penjara pun dapat tercapai.

Sheila melahirkan bayinya di RS Harapan Bunda, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (24/02/10), pukul 15.34 WIB, dengan berat 3,150 kg, dan panjang 48 cm, serta lingkar kepala 34 cm.

Bayi perempuan yang belakangan diketahui adalah anak Anjie Drive ini bernama Leticia Charlotte Agraciana Joseph. Anjie mengaku kepada publik bahwa dia adalah ayah bayi Sheila

keindahan hidup Sheila Marcia Joseph,

usianya memang baru akan beranjak 21 tahun, tapi pengalaman hidupnya bisa dibilang jauh lebih kaya dibanding gadis-gadis seusianya. Mulai dari kasus obat-obat terlarang yang membuatnya harus merasakan kelamnya kehidupan penjara hingga dua kali, bahkan merawat kehamilannya yang pertama di dalam penjara sendirian dan kini Sheila berani memilih dengan menjadi ibu muda di usia yang cukup muda tanpa seorang suami. Tentu saja ini bukan hal yang gampang, tapi bukan Sheila namanya jika ia menyerah. Apalagi di samping Sheila ada seorang Mama, Tante Maria, yang selalu mendukung apapun keputusan putrinya, selama itu baik baginya.

Siang itu, sekitar jam 12.00, KapanLagi.com diberi kesempatan berkunjung ke tempat tinggal Sheila yang ada di kawasan Bintaro. Saat kami datang, si mungil Leticia masih tertidur di kamarnya, sedang Sheila tengah asyik berada di depan komputer. Dan berikut adalah petikan wawancara santai kami bareng Sheila, Tante Maria, dan tentunya malaikat kecil, Leticia.

Sheila Juga Perempuan Biasa

Selama ini Sheila selalu terlihat tegar dan kuat di depan kamera, jarang terlihat rapuh atau down. Padahal Sheila tahu banyak juga orang-orang yang menghujatnya atas semua hal yang telah terjadi dalam hidupnya. Ia juga seorang manusia biasa, perempuan biasa, yang juga mengalami stres dan down. Tapi Sheila berhasil melalui itu semua dengan baik.

  • Sempat merasa benci dengan orang-orang selama ini menghujat kamu atas semua hal yang sudah kamu alami?
  • Dulu seperti itu, dulu kayak, 'Sok tahu banget si loe? Loe gak ngerti jalan hidup gue seperti apa. Loe gak tahu diri gue dan sebab akibat gue bandel itu apa', tapi percuma ngadepin (orang lain), sampai kapanpun enggak bakal pernah ngerti. Jadi ya sudah, akhirnya I can deal with it. Fine-fine aja akhirnya. Misal ada orang menghujat aku di Twitter, oke terima kasih, semoga Tuhan mengampunimu. Maksudnya Tuhan mengampuni, bukan aku sok suci, enggak. Cuman saat (jari telunjuk) kita menunjuk orang, itu kan kita gak sadar tiga jari nunjuk kita sendiri. Jadi loe belum tentu bener, tapi it's oke. Mereka berhak untuk berbicara.

  • Dan kamu gak berusaha untuk konfirmasi ke mereka, bilang kalau selama ini apa yang mereka bilang itu salah?
  • Hmm, mungkin ada sedikit. Misal ada orang yang salah mengerti, aku coba luruskan. Tapi kalau dia tetep menghujat aku, ya gak apa-apa. Yang penting aku sudah bilang bahwa, 'No, kamu enggak bener'. Jadi selalu sih aku mencoba menjelaskan dulu, tapi kalau masih tetep benci, ya sudah. Jarang sih, dari yang aku jelasin mereka jadi 'Iya loe bener', jarang sih.


    Sheila - Leticia
  • Dari berbagai jejaring sosial, baik Facebook, Twitter, banyak yang menaruh simpati ke Sheila. Bahkan ada yang penasaran, kok Sheila bisa segitu kuatnya, padahal Sheila baru umur 20 tahun?
  • Pertamanya kan enggak langsung kuat juga kan? Aku juga ngalami proses, di mana aku down, aku stres, apalagi waktu masuk penjara yah. Memang di depan kamera I look fine, tapi dalam kamar (penjara) siapa yang tahu? Jadi ya semuanya butuh proses lah, dari awal bagaimana aku bisa menguatkan diri aku sendiri. Aku bisa nguatin diri aku, tapi ada satu waktu aku bener-bener enggak bisa dan aku butuh pertolongan Tuhan di situ.

    Jadi kalau aku ngandalin kekuatanku sendiri, aku percaya aku pasti udah gila kemarin. Tapi karena aku mengandalkan Tuhan, semuanya bisa teratasi. Walaupun di mata manusia, hidupku kayak hancur, berantakan, busuk, pahit, tapi bener-bener melihat sisi keindahan dari perjalanan hidup aku yang kemarin.

  • Kenapa kemarin kamu enggak milih untuk aborsi? Seperti kata Mama, kamu ada fasilitas kalau mau ambil jalan itu, ada keluarga kamu yang dokter, sehingga akan jauh lebih mudah juga kalo aborsi. Tapi kamu tetep memilih mempertahankan itu semua. Alasan kamu sebenernya apa sih?
  • Kalau mengambil jalan pintas, semuanya gampang yah. Misalnya saat di penjara sama aja, 'Ah gue udah gak kuat, bunuh diri aja, mati'. Maksudnya, 'Ah gue hamil, (takut sama pandangan orang), bunuh aja deh anak gue'. Tapi sorry to say, buat aku itu membuat hidup aku tambah penuh dengan dosa. Aku enggak mau sebodoh itulah.

    Dan aku beruntung punya Mama yang jalan pikirannya enggak egois. 'Ah nanti aku malu, mendingan bunuh deh'. Enggak gitu ya. Aku punya Mama yang support aku luar biasa. Bukan berarti dia mendukung kejelekan aku, tidak. Diomelin habis iya, dimarahin habis iya, of course. Makanya, aku salutnya ke Mama, di saat seperti Mama bisa mendukung aku, memikirkan cara jalan keluar yang enggak malah menjerumuskan aku.

KEADILAN YANG DI DAPAT SUSNO DUAJI

Jakarta, (ANTARA News) - Susno Duaji mendapatkan pujian dari tim delapan karena berinisiatif mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kabareskrim setelah namanya disebut-sebut dalam rekaman pembicaraan dugaan rekayasa kriminalisasi kasus hukum Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto.

Mengawali permintaan keterangan dari Susno di Gedung Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Jakarta, Jumat, Ketua tim delapan Adnan Buyung Nasution, mengatakan Susno telah mengawali sebuah tradisi baru dalam kehidupan bangsa dan negara.

Sebelumnya, menurut Buyung, tidak ada pejabat negara yang secara sukarela mengundurkan diri dari jabatannya sebagai rasa bertanggungjawab apabila terjadi suatu kesalahan atau musibah.

"Tim delapan ingin menyampaikan penghargaan dengan Bapak mengundurkan diri sebagai kemauan sendiri dari posisi jabatan Kabareskrim, memulai kehidupan baru dalam bangsa dan negara yang selama ini pejabat tidak punya etika tanggung jawab," tutur Adnan.

Paling tidak, menurut Adnan, rasa keadilan masyarakat yang telah terluka akibat mendengar penegak hukum yang dapat mudah dibeli oleh seorang Anggodo Widjojo dalam rekaman yang diputar di sidang Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa 3 November 2009, dapat sedikit terobati dengan mundurnya Susno dari jabatan meski untuk sementara.

"Meski kami sadar ini untuk keluarga, untuk anak, berat, tapi percayalah semua bekerja dan berkorban untuk keadilan," ujar Adnan.

Sebelum memulai meminta keteragan dari Susno, Adnan Buyung mengklarifikasi status jabatan Susno Duaji.

Adnan menyapa Susno dengan menyebut Kabareskrim dalam status non aktif, namun Susno langsung menyanggah ucapan Buyung itu dengan kata, "masih."

Susno kemudian menyebutkan bahwa saat ini statusnya adalah perwira tinggi di Mabes Polri.

Dalam rapat dengar pendapat antara Mabes Polri dan Komisi III DPR Kamis malam, Kapolri Jend Pol Bambang Hendarso Danuri menjelaskan Susno Duaji dinonaktifkan sementara dari jabatannya selama tim delapan bekerja untuk memverifikasi kasus hukum Chandra dan Bibit.

Dengan demikian, apabila tim delapan tidak menemukan kesalahan Susno, maka Komjen Polisi itu dapat kembali menjabat.

Tim delapan yang pada awalnya bereaksi keras atas penonaktifan Susno yang hanya sementara, akhirnya menerima keputusan tersebut.

Susno ketika datang di Gedung Wantimpres pukul 13.30 WIB mengecoh wartawan yang menunggu di pintu depan. Satu mobil Kijang Innova yang diduga membawa Susno melaju kencang ke pintu depan.

Namun ternyata mobil tersebut hanya berisi dua pengawal, dan tak lama kemudian mobil VW Carravelle yang ternyata membawa Susno melaju cepat ke pintu belakang gedung.

Senin, 17 Mei 2010

sudut pandang kasus susno duaji

Ikhlas, sebuah kata singkat tapi bermakna sangat sangat dalam. Salah satu kunci kesuksesan manusia dalam menapaki kehidupan. Seringkali aku membaca ataupun mendengar statement senada dengan, "Ikhlas itu kata sederhana, tapi merealisasikan amatlah sulit". Dari statement ini sempat muncul pertanyaan, "Kenapa bisa sulit? Apakah mungkin, sebenarnya manusia lah yang membuatnya sulit?" Wallahu'alam...itu hanyalah satu pertanyaan yang kadang mengusik kepalaku pribadi.

Lewat Kuukir di Langit Luas, Bu Sin Soekarsono berusaha menuangkan tentang hakikat keikhlasan. Nenek dari tiga cucu ini, terlihat menuangkan rangkaian kisahnya dengan tenang, dan itu bisa jadi karena usianya yang sudah kenyang dengan asam-manis kehidupan.

Setetes Embun Pagi, satu cerpen yang menjadi terfavoritku kali ini. Kisah diawali tentang pergulatan harga diri seorang wanita sepuh bernama Niah saat dia terpaksa harus menadahkan tangan di salah satu jembatan penyebrangan. Menjadi pengemis, bukan cara yang indah untuk menikmati sisa hidupnya, tapi dia tak memiliki pilihan lagi saat melihat putri satu-satunya selalu mencibir kerentaannya.

Amplop Biru, kisah pencopetan pertama Nano yang membuatnya harus menanggung penyesalan. Yang membuat Nano selalu dibayangi pria yang dompetnya berhasil dicurinya. Perenungan, ketakutan dan penyesalan, tiga hal ini yang diangkat dengan lembut oleh penulis.

Selain cerpen di atas, masih ada 10 cerpen yang sebagian besar mengambil tema keluarga menjadi latar dari cerpen-cerpennya. Mulai dari sudut pandang ibu, bapak maupun anak. Dan tampak sekali kedewasaan Bu Sin dalam menuangkan cerpen- cerpennya.

Hanya saja, ketenangan dan kedewasaan itu malah bisa menjadi bumerang. Karena, cerita menjadi terasa datar, konflik tidak terlalu memuncak, hanya naik sedikit dan semuanya kembali tenang. Tapi, untuk orang yang ingin belajar sedikit tentang keikhlasan, buku ini layak untuk menjadi sasaran.